To Lang Po hwang ditemukan dalam perpustakaan china bersamaan
dengan Kan To Li dan Yah Po Ci,
sedangkan yang mendekati nama To Lang Po Hwang adalah sungai Tulang Bawang yang bermuara di laut Jawa
merupakan sungai yang terpanjang di wilayah Lampung dengan hulu sungai disebelah kanan di way Besai Bukit
Pesagi dan sebelah kiri berhulu sungai di Way Giham Lampung utara. Fakta alam
inilah yang membuat sungai Tulang Bawang menjadi pusat perekonomian kala itu sebagai lintasan untuk membawa hasil
hutan,damar dan lada hitam dari wilayah
pedalaman melalui Way kanan dan way kiri. Bandar pertama ketika itu yang
dilupakan masyarakat bahkan telah menjadi perkebunan sawit saat ini adalah MERESOU yang dipimpin oleh Menak Pati Ngegecang Bumi untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kapal-kapal dagang sekaligus pengamanan pertama yang akan
memasuki wilayah perairan sungai Tulang Bawang. Keinginan untuk menguasai
sungai Tulang bawang sebagai pusat perekonomian datang dari beberapa pihak
diantaranya, dari bangsa Gujarat yang melegendakan Wilayah Puput Keling di
perbatasan Pagar Dewa, Suku Bugis yang melegendakan Perang Bajau,dan ekspidisi
bangsawan China yang melegendakan Kapal
China dan Pulau Daging. Berdasarkan cerita rakyat yang berkembang
dimasyarakat bahwa kedatangan ekpidisi kapal china yang semula akan berdagang
telah merubah niat mereka untuk memonopoli perdagangan lada hitam di sungai
Tulang bawang, Hal ini diketahui oleh Menak
Kemalou Bumi gelar Menak Adipati Pejurit ( Abad XV-XVI ) yang telah
mengikat perjanjian perdagangan dengan kesultanan Banten sehingga beliau
memerintahkan Menak Ngegulung, Manak
Sengaji, Menak Rio dan menak-menak yang lain untuk menumpas ekspidisi
bangsawan china disekitar RANTAU TIJANG
yag telah meresahkan itu. Peperangan pun terjadi, pasukan china terkempung di
rawa – rawa sedangkan pasukan Tulangbawang menyerang mereka dari tebing yang
tinggi dengan anak panah dan tombak. Akhirnya Kapal tersebut dapat di
tenggelamkan dan orang-orang china yang
terbunuh di kumpulkan disuatu pulau kemudian rawa tersebut sekarang dikenal
dengan rawa Kapal China dan Pulau Daging sedangkan tebing yang tinggi sekarang dikenal dengan nama JUNG GONONG ( Kapal dan Gunung ).Rantau
Tijang sekarang bernama Kota MENGGALA.
LEMBAGA ADAT MEGOU PAK TULANG BAWANG
KETUA UMUM
TUAN RAJOU TEHANG
WANMAULI,SANGGEM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar